MAY OR MAYBE DAY?


Era globalisasi menjadi sebuah batu loncatan untuk era digital menjamah setiap segi kehidupan manusia, perkembangan peradaban semakin pesat dibarengi dengan sumber daya manusia yang (mungkin) kaya akan intelektualitas.

Para petinggi kian hari kian terendus ke arah mana mereka mengarahkan haluannya, dimulai dari kenaikan bahan bakar hingga kenaikan cukai rokok yang berimbas pada naiknya harga rokok di pasaran. Tentu bukan cuma petani dan pelaku usaha rokok baik pabrikan besar maupun home industry yang kian terpuruk, melainkan ada nyawa-nyawa para buruh yang ada di ujung tanduk.

"Kenaikan cukai rokok bakal menurunkan jumlah perokok secara signifikan"

Ketika cukai dinaikkan, intensitas pembelian rokok mungkin akan menurun tapi hal tersebut bukan menjadi jaminan jumlah perokok akan menurun secara signifikan karena ada banyak alternatif lain yang bisa didapatkan dengan mudah di era digital ini, salah satu contohnya adalah trend masa lalu yang kembali naik daun di zaman sekarang, yaitu Tingwe. Dilihat dari harga, rasa bahkan kemudahan untuk mencari/membelinya akan menjadi daya tarik bagi para perokok untuk beralih ke tembakau linting. Namun, tidak menutup kemungkinan juga para perokok beralih ke rokok ilegal yang sampai sekarang masih menjadi polemik di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa dan Sumatera.

"Kenaikan cukai menurunkan prevalensi perokok di bawah umur dan menghindari anak-anak dari mengkonsumi rokok"

Sebuah argumen orang yang (mungkin) intelek, namun solusinya tentu bukan menaikkan harga cukai, melainkan dengan mengetatkan aturan pembelian rokok dan mengedukasi para pedagang untuk tidak menjual rokok pada anak di bawah umur.

"Kenaikan cukai bisa memeratakan persaingan industri"

Pelaku industri besar tentu persaingannya akan rata dengan kenaikan cukai tersebut dan tentunya bisa menguntungkan. Namun, imbas yang mematikam adalah di sektor rokok home industry, penyerapan tenaga kerja pasti akan berkurang dikarenakan adanya pembengkakan anggaran untuk pembelian pita cukai terbaru, bukan tidak mungkin, rokok kretek home industry akan berubah haluan menjadi rokok ilegal dengan dalih untuk bisa bertahan dan tetap mampu membayar upah para tenaga kerja agar tidak ada "pemulangan" karyawan akibat ketidakmampuan pelaku usaha menggaji mereka karena bengkaknya anggaran untuk pembelian pita cukai terbaru.

"Kenaikan cukai bakal membuat penerimaan negara semakin bertambah"

Setiap tahun cukai rokok selalu mengalami kenaikan, baik dalam wacana maupun sudah disahkan oleh pemerintah pusat. Sekarang kita bayangkan, harga rokok semakin mahal sedangkan daya beli masyarakat kurang, bukankah yang akan terjadi adalah penurunan penjualan dan tentunya pendapatan negara dari sektor cukai rokok akan menurun. Belum lagi jika berbicara tentang DBH-CHT (Dana Bagi Hasil-Cukai Hasil Tembakau) yang pasti akan menurun jika penjualan rokok pun menurun.

BPJS kesehatan, Rumah Sakit Paru dan fasilitas lain yang operasional dan ketersediaannya dibantu dari dana tersebut tentu akan mengalami penurunan "amunisi" yang akan menjadi efek domino, mulai dari kalangan mampu hingga menengah ke bawah.

Ketika berbicara tentang penjualan rokok yang menurun akibat kenaikan cukai rokok, tentu hal tersebut akan terkorelasi dengan kesejahteraan petani tembakau yang menggantungkan hidupnya dari daun kehidupan karena pihak pabrik mengurangi kuota pembelian agar tidak terjadi penumpukan bahan baku yang bisa rusak dan tidak terpakai sehingga merugi. Bukan mustahil, pemangkasan demi pemangkasan anggaran akan dilakukan pabrik agar tidak merugi, hingga pada akhirnya, jika keadaan sudah benar-benar di ujung tanduk, gelombang PHK akan mewarnai dunia kretek nusantara akibat kerugian yang tak mampu dibendung oleh pabrik atas kebijakan (bijak?) pemerintah yang menaikkan cukai rokok tanpa memikirkan efek domino yang akan terjadi mulai dari petani, pelaku usaha hingga buruh.

Di Hari Buruh ini, renungkanlah nasib para kaum buruh pabrik rokok dengan kelabunya masa depan jika setiap tahun cukai rokok dinaikkan.

Maybe ada sebuah kebijakan alternatif yang bisa meredam efek domino atas semua yang terjadi?

Maybe waktu yang bisa menjawabnya?

Maybe gelombang maut PHK akan terjadi cepat atau lambat?

Entah, diri ini hanya pencari kenikmatan dari Daun Mas, tak kenal lelah berpikir kritis demi petani dan buruh yang kian hari semakin mengkhawatirkan nasibnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

TIPS MENYIMPAN TEMBAKAU

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU