APA ITU AGING TEMBAKAU?
Aging, dalam bahasa Indonesia berarti "penuaan", sedangkan dalam dunia tembakau, aging merupakan sebuah proses menuakan/menyimpan/memeram tembakau dalam rentang waktu tertentu. Proses ini bermanfaat untuk menaikkan kadar nikotin serta menurunkan kadar amoniak dan getah yang masih tersisa pada daun tembakau yang mana jika dikonsumsi akan menimbulkan rasa pahit di lidah dan gatal atau panas di tenggorokan.
Pada umumnya proses aging dapat ditemukan pada dua tahap pengolahan tembakau yaitu:
1. Pasca Panen
A. Rajangan
Daun tembakau yang sudah dipanen kemudian disimpan sampai layu selama beberapa hari, lalu memasuki proses perjangan dan penjemuran/sun-curing. Selanjutnya tembakau akan disimpan di dalam keranjang atau wadah khusus selama beberapa hari hingga bertahun-tahun lamanya agar aroma tembakau dan kandungan nikotin dapat maksimal yang mana akan berbanding lurus dengan rasa yang dihasilkan.
B. Krosok
Daun tembakau yang sudah dipanen diikat pada bagian batangnya lalu digantung di sebuah ruangan khusus untuk memasuki proses curing atau fermentasi. Terdapat beberapa cara curing seperti air-curing, fire-curing dan flue-curing. Setelah proses tersebut selesai, daun tembakau disortir dan siap dipasok pada pelanggan, baik skala pabrik besar maupun kecil untuk kemudian diproses menjadi berbagai olahan tembakau seperti tembakau pipa, tembakau kunyah, snuff dan lainnya.
2. Pasca Pengolahan
Proses pencampuran atau blending process yang menggunakan berbagai jenis tembakau atau saus agar menghasilkan tembakau dengan karakter dan aroma tertentu harus melalui proses aging agar rasa antar komponen dapat menyatu dengan sempurna. Umumnya proses ini menggunakan tempat/wadah yang bisa ditutup dengan rapat dan diberi tekanan/dipress sesuai dengan hasil yang diinginkan. Durasi proses aging ini bisa bertahun-tahun lamanya sampai dirasa cukup oleh sang blender untuk kemudian dipasarkan.
Pada saat aging, ada baiknya keadaan tembakau dikontrol agar tidak terlalu lembab, karena hal tersebut akan menyebabkan tembakau diserang jamur dan otomatis menjadi rusak, oleh sebab itu ada baiknya tempat penyimpanan dibuka selama 3 menit dengan rentang waktu 3 hari sekali. Selain bisa mengontrol kondisi tembakau, cara ini bisa sekaligus mengganti udara yang sudah ada di dalam tempat penyimpanan sebelumnya. Ada baiknya juga tembakau yang sedang dalam proses aging tersebut diicipi agar dapat mengetahui sejauh mana proses marrying flavor berlangsung.
Komentar
Posting Komentar