CARA MENGGUNAKAN CENGKEH


Kretek, selain menjadi produk andalan pabrik rokok, ternyata menjadi andalan banyak lintingers di berbagai daerah untuk membumbui lintingannya sehingga menjadi rokok kretek buatan tangan sendiri. Bunga dari tanaman ini memiliki peranan yang sangat berarti dalam memperkaya rasa dan aroma dalam sebuah lintingan tembakau, tak hanya itu, cengkeh pun bisa meringankan karakter hisapan tembakau tertentu seperti tembakau Temanggung, Boyolali, dan lainnya. Belum lagi jika berbicara tentang manfaatnya bagi kesehatan yang bermacam-macam, sebut saja sakit gigi, masuk angin, batuk, radang tenggorokan dan lainnya, bisa diredakan dengan menggunakan cengkeh yang dibubuhkan di dalam lintingan tembakau.

Pada umumnya cengkeh yang beredar di pasaran terdiri dari 3 kategori:

1. CENGKEH BUMBU MASAK

Cengkeh ini umumnya masih berbentuk bunga utuh dan berwarna kemerahan yang disebabkan usia panenannya masih muda dan kadar minyaknya masih tinggi sehingga akan sedikit terasa getir dan panas di lidah, oleh sebab itu, cengkeh kategori ini hanya digunakan sebagai bumbu masakan

2. CENGKEH RAJANGAN MURNI

"Murni" di sini bukanlah benar-benar murni bunga cengkeh, melainkan terdapat batang/gagang bunga cengkeh yang dirajang dan dicampur, hal tersebut tidaklah merusak rasa, karena masih sama-sama berasal dari cengkeh, bukan tanaman lain. Cara membedakannya cukup mudah, semakin mahal harganya, semakin banyak bunga cengkeh yang digunakan karena harga bunga cengkeh lebih tinggi daripada gagang/batang bunganya. Cengkeh ini mudah ditemukan di lapak/kios penjual tembakau dan biasanya disimpan di dalam wadah plastik/kaca untuk kemudian ditimbang sesuai pesanan pelanggan. Usia panenan yang sudah tua membuat warnanya jadi kehitaman dengan kadar minyak sudah dangat rendah, sehingga nyaman dinikmati sebagai bumbu tingwe.

3. CENGKEH KEMASAN

Cengkeh pada kategori ini biasanya menggunakan saus sebagai penambah rasa dan aroma yang disemprot dan didapatkan dari proses ekstraksi cengkeh dan rempah-rempah lainnya untuk kemudian dikemas dengan isi berkisar antara 10 sampai 25 gram per sachet.

Para pelinting pemula umumnya belum memahami tentang cara penggunaan cengkeh sebagai bumbu lintingannya, mayoritas berpendapat cengkeh dicampurkan dengan semua tembakau yang akan dilinting. Faktanya, cengkeh bumbu tingwe yang beredar di pasaran umumnya memiliki rajangan sedang, tidak kasar dan tidak juga halus (coarse), otomatis berat massanya lebih berat daripada tembakau, jadi cengkeh akan tetap jatuh ke dasar wadah tempat pencampuran/penyimpanan dan tidak terbawa dengan tembakaunya saat akan dilinting.

Dalam dunia perlintingan, cengkeh ditaburi di atas tembakau setiap kali akan dilinting, kalau dicampur dengan semua tembakau yang diinginkan cengkeh tidak akan tercampur dan tidak akan menyatu dengan sempurna, kecuali tembakau yang diinginkan dirajang ulang menjadi rajangan yang lebih kecil lagi. Dengan demikian, cengkeh dan tembakau akan tercampur merata, namun butuh proses aging terlebih dahulu selama beberapa minggu agar rasa antara tembakau dan cengkehnya menyatu dengan sempurna.

Takaran penggunaan cengkeh pun beragam, tergantung selera para pelinting yang tentunya tiap-tiap orang memiliki selera yang berbeda-beda, namun pada umumnya sejumput cengkeh yang ditaburi di atas tembakau sebelum dilinting kemudian diratakan sudah cukup terasa nikmatnya. Jika tembakau dirasa masih terlalu berat, bisa ditambahkan takarannya tapi hati-hati, terlalu banyak cengkeh, lidah dan tenggorokan akan terasa panas dan rasa tembakaunya menjadi jauh berkurang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TEMBAKAU RAKYAT YANG BERJASA MEMBUAT PETANI BISA BERHAJI

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

TEMBAKAU SRINTHIL