TEMBAKAU VORSTENLANDEN


Vorstenlanden merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut daerah-daerah yang berada di bawah otoritas empat monarki (kerajaan dan kadipaten) asli Jawa pecahan Dinasti Mataram Islam, di antaranya Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran, serta Kadipaten Pakualaman. Sedangkan dalam bahasa Belanda, Vorstenlanden berarti “tanah milik raja”.

Salah satunya adalah Klaten yang termasuk daerah penanaman dan pengolahan tembakau cerutu yang dikenal dengan nama Vorstenlanden. Tembakau berkualitas tinggi yang ditanam di banyak kecamatan ini sudah populer sejak zaman tanam paksa era Van Den Bosch, tepatnya pada 1858, dimana lokasi tanam yang terkenal berada di Desa Jetis (wilayah Klaten Tengah saat itu berada dalam kekuasaan Kasunanan Surakarta)

Jika merujuk pada angka yang diolah Badan Pusat Statistik, tembakau Vorstenlanden tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Klaten, di mana Kecamatan Kebonarum menjadi pemasok terbesar tembakau Vorstenlanden yang dahulu berpangkat sebagai tembakau dengan kualitas tinggi sebagai bahan pembungkus/wrapper cerutu.

Pada umumnya terdapat 2 jenis tembakau Vorstenlanden yang dapat ditemukan di wilayah tersebut, yaitu:

1. Vorstenlanden Na-Oogst (NO)
Jenis tembakau ini ditanam pada saat musim kering dan dipanen pada saat musim hujan dengan lokasi penanamannya tanpa rumah naungan.

2. Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN)
Jenis tembakau ini ditanam dan dipanen pada saat musim kering. Penanaman tembakau ini merupakan hasil rekayasa tradisional Vorstenlanden di mana terjadi penambahan rumah naungan dan spraying sebagai pengganti hujan.


Pasca panen, tembakau akan digantung di dalam gubug/los tanpa dinding untuk mengeringkan tembakau selama beberapa hari. Tepat pada hari ke 6 hingga 25, Vorstenlanden akan memasuki masa pengeringan lamina (penguningan) di mana puluhan omprong api akan dinyalakan. Terdapat tiga macam omprong yang fungsi penggunaannya dibedakan; omprong keluk, omprong api kecil, dan omprong api besar. Ketiganya digunakan untuk penguningan dan pencoklatan (pengeringan gagang) dengan sempurna.

Setelah semua proses telah selesai, tembakau yang sudah matang dikirim ke berbagai pabrik pengolahan tembakau, baik di dalam maupun di luar negeri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TEMBAKAU RAKYAT YANG BERJASA MEMBUAT PETANI BISA BERHAJI

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

TEMBAKAU SRINTHIL