TIPS MEMILIH DAN MENIKMATI TEMBAKAU LINTING



Aktifitas tingwe yang saat ini tengah menjamur di banyak tempat bersifat masif, karena tak bisa dihitung jumlahnya secara detail, baik penjual maupun pembeli. Banyak para perokok yang sudah beralih dari rokok pabrikan menuju tembakau linting dan membeli tembakau secara online yang mana tidak bisa diicipi terlebih dahulu sebelum dibeli. Namun tidak sedikit yang kecewa dengan tembakau yang didapatkannya karena tidak sesuai dengan yang diinginkan atau dideskripsikan si penjual.

Berikut ini tips yang bisa dijadikan acuan sebelum membeli tembakau secara online:

1. JANGAN SUNGKAN BERTANYA

Bertanya pada penjual perihal tembakau yang diminati bisa membantu calon pembeli meminang tembakau yang diinginkan. Beberapa hal yang umumnya ditanyakan para calon konsumen adalah karakter tembakau, bobot, kelengkapan (banyak penjual yang memberikan bonus papir/kertas rokok) dan lokasi si penjual. Hal tersebut akan memudahkan kawan-kawan untuk mendapatkan tembakau sesuai dengan yang diinginkan.

2. CEK KEADAAN TEMBAKAU

Saat tembakau dikirim lewat jalur ekspedisi, tidak jarang paket baru akan sampai lebih dari 24 jam dan umumnya tembakau akan mengering karena suhu panas di perjalanan. Sesaat setelah tembakau sampai, cek keadaannya, karena tembakau yang kering akan menimbulkan rasa panas dan gatal di tenggorokan yang kurang nyaman dinikmati. Jika keadaannya terlalu lembab pun tembakau akan sulit untuk dibakar, bahkan akan mudah mati saat proses pembakaran berlangsung. Hal tersebut bisa diakali dengan:


A. TERLALU KERING

Terdapat beberapa metode melembabkan tembakau di antaranya sebagai berikut:

- Daun
Ambil daun berukuran lebar yang bisa menutupi seluruh permukaan tembakau, pilih daun yang masih berwarna hijau, karena hal itu menandakan kadar air di daun tersebut masih tinggi, kemudian letakkan di dalam wadah dengan posisi daun bagian bawah menghadap ke atas. Tata tembakau di atas daun tersebut secara merata, lalu tutup dengan menggunakan daun yang sama, pastikan semua permukaan tertutup agar lembabnya merata. Kemudian, tutup wadah dengan rapat dan diamkan selama beberapa jam. Daun yang umumnya digunakan adalah daun pisang, daun jati, daun sawi dan lainnya.

- Biji buah-buahan
Caranya hampir sama dengan menggunakan daun pisang, hanya saja penataan biji hanya perlu disimpan di bagian atas tengah dan di sudut wadah agar kelembaban bisa rata. Biji yang umumnya digunakan adalah biji salak, alpukat dan nangka.

Kunci utama melembabkan tembakau terdapat di durasi prosesnya, kelembaban harus dipantau agar tidak terlalu lembab/basah, karena jika terlalu lembab, tembakau bisa susah untuk dibakar dan akan mudah padam saat proses pembakaran berlangsung. Jika kelembaban dirasa sudah pas, segera keluarkan semua bahan yang digunakan untuk melembabkan tembakau untuk menghentikan proses tersebut, karena jika tembakau terlalu lembab bisa rawan terkena jamur.

- Embun
Cukup simpan dan tata tembakau di atas nampan/wadah dan tak perlu ditutup, lalu simpan di tempat terbuka seperti atap, teras maupun taman lalu tunggu selama 30-60 menit. Embun yang cocok untuk melembabkan tembakau bisa didapatkan pada jam 3 sampai jam 6 pagi, karena saat malam hari, antara jam 9 sampai jam 2 malam adalah saat polusi-polusi yang ada di udara terikat dengan uap air dan turun ke bumi dalam bentuk embun. Jika sudah lembab, segara masukan tembakau ke dalam ruangan lalu simpan di wadah yang diinginkan.

B. TERLALU LEMBAB

Tembakau yang terlalu lembab bisa menyulitkan para pelinting untuk membakarnya dan mudah mati saat proses pembakaran berlangsung, sehingga mengurangi kenikmatan yang diharapkan. Cara termudah untuk "mengobati"-nya adalah dengan dianginkan. Simpan tembakau di atas nampan, lalu biarkan angin berhembus pada tembakau yang mana akan menguapkan kandungan air berlebih di tembakau tersebut, jangan lupa untuk membolak-balik tembakau agar keringnya merata.

Sangat tidak disarankan untuk menjemur tembakau di bawah sinar matahari karena akan terlalu kering dan merusak rasa tembakau. Namun jika tetap ingin menjemur tembakau, jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung, cukup bungkus tembakau menggunakan kertas minyak/kertas roti lalu dijemur selama beberapa lama dan dibolak-balik sampai mendapatkan tingkat kekeringan yang diinginkan.


3. GUNAKAN BUMBU

Bumbu tembakau yang sering digunakan adalah cengkeh, kelembak dan kemenyan. Banyak tembakau yang terasa berat dan gatal di tenggorokan saat dinikmati, hal tersbut bisa saja karena tembakau tersebut membutuhkan cengkeh untuk meringankan hisapannya. Beberapa tembakau yang membutuhkan cengkeh adalah tembakau Temanggung, Boyolali, Garangan, Srintil dan lainnya.

Caranya cukup membubuhkan bumbu di atas tembakau sebelum dilinting, kurang direkomendasikan untuk mencampur tembakau dan bumbu dengan semua tembakau yang diinginkan, karena efeknya tidak signifikan atau bahkan tidak berpengaruh karena pencampuran yang tidak merata yang disebabkan berat massa bumbu yang lebih berat dibandingkan dengan berat massa tembakau, bumbu akan jatuh ke dasar wadah sehingga bumbu tidak akan menyangkut dan terambil saat kita akan melintingnya.

Gunakanlah bumbu yang diperuntukkan untuk tembakau, terutama cengkeh dan kemenyan. Cengkeh terbagi menjadi dua, cengkeh bumbu masak dan cengkeh tingwe, keduanya memiliki rasa dan efek yang berbeda, yang mana cengkeh untuk masakan masih memiliki kadar minyak yang cukup tinggi sehingga bisa menyebabkan rasa panas hingga pedas di lidah dan tenggorokan. Kemenyan pun ada dua jenis yang beredar di pasaran, kemenyan tingwe dan kemenyan dupa. Keduanya pun memiliki karakter dan aroma yang berbeda, kemenyan madu adalah item yang sangat umum digunakan untuk tembakau linting.

4. KELAS

Tembakau umumnya memiliki beberapa kelas, yaitu lembutan/tingwe dan pabrikan. Perbedaan yang sangat mudah terdapat pada rajangan. Tembakau pabrikan diperuntukkan untuk industri rokok memiliki rajangan yang lebih besar/kasar dah umumnya berukuran 1,5 - 3 millimeter dan biasanya dibubuhi gula khusus yang digunakan untuk menambah bobot tembakau, adanya gula tambahan bisa diketahui lewat tekstur yang agak kaku, warnanya mengkilap karena kristalisasi gula yang menempel pada daun dan terdapat butiran-butiran gula yang tidak menjadi satu dengan tembakau.

Tembakau linting pada umumnya memiliki rajangan yang lebih kecil dengan ukuran 0,5 sampai 1 millimeter dan tidak ada penambahan gula, karena tembakau akan kaku dan mengeras sehingga menyulitkan proses melinting dan akan mudah mati saat proses pembakaran berlangsung.

5. GRADE/KUALITAS

Tembakau lembutan/tingwe memiliki grade atau kualitas, mulai dari grade biasa, super dan top super. Masing-masing petani, tengkulak dan penjual memiliki klasifikasi tersendiri terhadap kualitas tembakau. Namaun secara garis besar dapat digambarkan bahwa tembakau yang berkualitas super adalah tembakau yang nyaman dinikmati tanpa ada rasa pahit di lidah, gatal/panas di tenggorokan dan memiliki harga yang pantas.

Dalam nenikmati tembakau tidak seperti merokok, mulai dari proses melinting, membakar hingga menjajaki rasa yang timbul dalam selinting tembakau berbeda dengan merokok biasa. Hal tersebut dikarenakan kadar nikotin yang masih murni dan tidak ada penambahan zat apapun (khusus tembakau murni, bukan tembakau bersaus) dalam tembakau. Seperti yang kita ketahui, pemerintah memiliki aturan maksimal kandungan nikotin dalam sebatang rokok, hal tersebut membuat pabrik memutar otak untuk menurunkan kadarnya agar sesuai dengan aturan pemerintah.

Sediakan minuman, bisa segelas air mineral atau kopi, teh dan lainnya, sesuai selera. Sambil menikmati lintingan, sambil sesekali meminum sandingannya, hal tersebut bukan hanya memperkaya rasa dan aftertaste dari tembakau tapi menambah sensasi dalam menikmati kekayaan bumi Indonesia.

Kadar nikotin murni yang terkandung di dalam daun tembakau bisa berlipat ganda jika dibandingkan dengan rokok pabrikan. Hal tersebut menimbulkan rasa "puas", jika rokok pabrikan membutuhkan beberapa batang agar merasa puas, tembakau linting cukup satu atau dua dalam satu waktu. Lintingan pun tidak perlu disedot dengan kencang agar menghasilkan asap yang banyak, karena rasa yang tercipta sudah cukup kuat untuk sebatang rokok buatan tangan dan yang dicari adalah kenikmatan, bukan banyaknya asap yang dihembuskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TEMBAKAU RAKYAT YANG BERJASA MEMBUAT PETANI BISA BERHAJI

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

TEMBAKAU SRINTHIL