(BUKAN) CUMA BERJUALAN TEMBAKAU
Fenomena "kebangkitan" tingwe sudah tidak bisa dipungkiri lagi kehadirannya di berbagai kalangan masyarakat, baik tua maupun muda sudah lihai memilih dan melinting tembakau yang mudah didapatkan dari menjamurnya para penjual tembakau di berbagai daerah dari desa hingga ke kota. Tak sedikit pula fenomena ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk beralih profesi menjadi penjual tembakau, baik daring maupun luring, kios maupun berjualan di pinggir jalan menggunakan kendaraan dengan alas tikar alakadarnya. Kehadiran para penjual tembakau tentunya memudahkan para lintingers untuk mendapatkan tembakau pilihannya. Namun, tidak semua penjual teredukasi dengan baik, mulai dari asal daerah hingga karakter masing-masing tembakau.
Tembakau Indonesia memiliki banyak jenis yang penyebutannya diambil dari nama daerah atau desa tempat tembakau tersebut berasal, contohnya seperti tembakau Besuki yang berasal dari daerah Besuki di Jawa Timur, lalu ada tembakau Tanjungsari yang berasal dari daerah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, tembakau Lamuk yang berasal dari dusun Lamuk di Temanggung, Jawa Tengah dan lainnya. Masing-masing tembakau tersebut tentu memiliki perbedaan yang bukan dari namanya saja, melainkan area tanam, bentuk, rajangan, tekstur, aroma hingga rasa.
Sebagai penjual, bertanya kepada petani atau supplier tentang karakter si tembakau yang dipesannya bukanlah suatu hal sepele, karena kejelasan tembakau tersebut akan memudahkan penjual menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan oleh para pembeli di kemudian hari.
Beberapa hal di bawah ini yang sangat disarankan untuk dikuasai oleh penjual tembakau adalah:
1. ASAL DAERAH/LAHAN
Tembakau yang akan dibeli seyogyanya diketahui asal daerahnya oleh si penjual, hal tersebut bukan hanya memudahkan penamaan tembakau tersebut, melainkan mengedukasi para pelanggan bahwa tembakau "ini" dari daerah A, tembakau "itu" dari daerah B dan seterusnya. Selain asal daerah, asal lahan pun bisa menyajikan perbedaan dari segi karakter, seperti tembakau yang ditanam di pegunungan dengan tembakau yang ditanam di area persawahan atau dataran rendah.
2. KARAKTER HISAPAN
Point ini sangat krusial untuk diketahui oleh para penjual sekaligus pembeli, karena setiap orang memiliki seleranya masing-masing terutama para pelinting pemula yang masih "bermain" di zona nyaman dengan tembakau-tembakau berkarakter hisapan ringan sampai sedang. Pada umumnya tembakau dengan karakter hisapan ringan sangat disenangi oleh para pelinting pemula karena tidak ada "hentakan" di tenggorokan/dada seperti rokok pabrikan pada umumnya dan tak jarang pula para pelinting pemula lebih memilih tembakau dengan karakter hisapan ringan karena tidak membutuhkan taburan cengkeh untuk meringankan hisapannya.
3. GRADE/KUALITAS
Semakin tinggi kualitasnya tentu harganya pun semakin tinggi, namun sudah menjadi hukum ekonomi yang menyebutkan "ada harga, ada kualitas". Grade super dengan grade biasa tentu rasanya berbeda, harganya pun jelas berbeda, hal tersebut bisa menjadi acuan untuk harga jual eceran kepada para konsumen
4. TAHUN PANENAN
Tembakau adalah tanaman yang sensitif dengan cuaca, seringkali perubahan cuaca sangat mempengaruhi kualitas dan karakter tembakau yang dihasilkan. hal tersebut bisa dijadikan perbandingan karakter dalam setiap tahun panenan sehingga dapat menjelaskannya kepada para calon pembeli yang datang.
5. KOMUNIKASI
Jika memungkinkan, luangkan waktu sejenak saat calon pembeli tiba untuk sekadar "bercerita" tentang tembakau yang dijual, terlebih jika calon pembeli tersebut bertanya seputar tembakau yang dijajakan, merupakan hak seorang calon pembeli untuk bertanya tentang tembakau yang akan dipilih dan sudah merupakan sebuah kewajiban untuk para penjual menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para calon pembeli agar terjadi komunikasi dengan tujuan untuk memudahkan mereka memilih tembakau yang diinginkan.
Selain beberapa hal di atas, keberagaman produk baik tembakau dengan karakter hisapan ringan, sedang maupun berat yang dijual menjadi daya tarik sekaligus memperkaya pilihan para calon pembeli agar bisa memilih dan mencicipi tembakau lainnya. Ada pula "amunisi" bermuatan edukasi yang sudah tersebar di blog ini dan bisa diakses dengan mudah. Jadilah seorang penjual yang benar-benar memahami apa yang dijual agar tidak memunculkan keraguan di hati para calon pembeli, sehingga mereka akan datang kembali walaupun hanya untuk sekadar bercengkrama dengan penjual yang bisa berujung pada terjalinnya tali silaturahmi antar penjual dan pembeli.
Komentar
Posting Komentar