BERBAGAI TEMBAKAU DI INDONESIA


Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kontur tanah yang kompleks, mulai dari pegunungan, perbukitan, persawahan hingga pantai yang masing-masing memiliki jenis tanah yang berbeda dan tentunya dengan altitude yang berbeda pula ditambah lagi dengan kayanya akan unsur hara penunjang pertumbuhan keanekaragaman hayati, sehingga dapat menyajikan berbagai hasil bumi yang mampu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat yang hidup di sekitarnya. 

Tanaman tembakau sudah menjadi komoditi sejak era "pendidikan" bangsa benua biru di tanah Ibu Pertiwi dan persebarannya tidak melulu hanya di pulau Jawa seperti yang (mungkin) diketahui mayoritas masyarakat. Hal tersebut dikarenakan kualitas tanaman tembakau tergantung pada karakter tanah, kandungan unsur hara serta ketinggian area penanamannya sehingga para "pendidik" membawa benih tanaman tersebut ke berbagai daerah di Indonesia untuk menguji laju pertumbuhan, kualitas dan perkembangannya jika ditanam di berbagai daerah lainnya. Oleh sebab itu, kami telah berhasil merangkum berbagai tembakau dari masing-masing daerah yang memanfaatkan tanaman ini sebagai komoditi pasar. 

1. ACEH
• Jenis/varietas: White Burley dan Virginia
• Lokasi: Takengon, Kabupaten Aceh Tengah sebagai penghasil terbesar
• Nama pasar/varian: Gayo Ijo, Gayo Putih dan Gayo Merah
• Peruntukan: Pabrik Rokok, Tingwe dan Cerutu Gayo 

2. SUMATERA UTARA
• Jenis/varietas: Burley (Na Oogst)
• Lokasi: Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang
• Nama pasar/varian: Deli
• Peruntukan: Cerutu 

3. SUMATERA BARAT
• Jenis/varietas: Rudau Teleng, Rudau Sendok dan Taram
• Lokasi: Payakumbuh dan Limapuluh Kota
• Nama pasar/varian: Payakumbuh, Taram Hitam dan Benang Mas
• Peruntukan: Tingwe 

4. JAMBI
• Jenis/varietas: Burley dan Virginia
• Lokasi: Kab. Sungai Penuh, Kab. Merangin dan Kab. Kerinci
• Nama pasar/varian: Sungai Penuh, Merangin dan Kerinci
• Peruntukan: Pabrik Rokok dan Cerutu 

5. BENGKULU
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Rejang Lebong
• Nama pasar/varian: Rejang Lebong
• Peruntukan: Tingwe dan Kunyah (nyusur/nyinang) 

6. SUMATERA SELATAN
• Jenis/varietas: Burley
• Lokasi: Kab. Lahat, Kab. Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kab. OKU Selatan dan Kota Pagaralam
• Nama pasar/varian: Oku, Pagaralam dan Tiding Genting
• Peruntukan: Tingwe dan Pabrik Rokok 

7. LAMPUNG
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Tengah dan Kab. Tanggamus
• Nama pasar/varian: Lampung
• Peruntukan: Rokok Pabrikan dan Tingwe 

8. JAWA BARAT
• Jenis/varietas: White Burley, Virginia, Nani, Darwati, Manohara, Tegar (A1, A2, D1 dan D2), Adung, Temangi, Hanjuang, Kenceh, Sigalih, Citrasari, Kubangsari, Jumbo, Sano, Juhana, Rayud dan Jablay
• Lokasi: Kab. Sumedang, Kab. Bandung, Kab. Garut dan Kab. Majalengka
• Nama pasar/varian: Darmawangi, Tanjungsari, Cinisti, Cigasti, Parugpug, Citaman, Bantarujeg, Rancasalak, Samida, Rancabango, Gempol, dll.
• Peruntukan: Tingwe, Pabrik Rokok, Cerutu dan Kunyah (nyusur/nyinang) 

9. JAWA TENGAH
• Jenis/varietas: Virginia, White Burley, Genjah, Gober, Ulir, Mantili, Kemloko (1 sampai 6), BAT, Awar-awar, Cungit, Sindoro 1, Grompol Jatim 1, Onthel.
• Lokasi: Kab. Kebumen, Kab. Boyolali, Kab. Temanggung, Kab. Kendal, Kab. Demak, Kab. Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Magelang, Kab. Wonosobo, dll.
• Nama pasar/varian: Kebumen, Lamsi, Paksi, Tionggang, Twalo, Swambin, Sawahan, Weleri, Mranggen, Ngiri, Karanggawen, Karangayam, Boyolali, Prambanan, Muntilan, Rembang, Garangan, Srinthil, dll.
• Peruntukan: Rokok Pabrikan, Cerutu, Tingwe dan Kunyah (nyusur/nyinang) 

10. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
• Jenis/varietas: Virginia, Bligon 1, 
Grempol dan Kemloko
• Lokasi: Kab. Bantul dan Kab. Sleman
• Nama pasar/varian: Siluk dan Ploso Gading
• Konsumsi: Tingwe, Cerutu dan Pabrik Rokok. 

11. JAWA TIMUR
• Jenis/varietas: Burley, White Burley, Virginia, BAT, Prancak (95, N1, N2, S1 Agribun, S2 Agribun, T1 Agribun, T2 Agribun) Coker 176, Bojonegoro 1, K326, Kemloko, Kasturi (1 dan 2), Maesan (1 dan 2), Paiton (1 dan 2), Gagang Rejeb Sidi, Rejeb Parang (3 dan 4)
• Lokasi: Kab. Bangkalan, Kab. Banyuwangi, Kab. Blora, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Sampang, Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kab. Sumenep, Kab. Tulungagung, Kab. Lamongan, Kab. Probolinggo, Kab. Bondowoso, Kab. Magetan.
• Nama pasar/varian: Tambeng (mawar, krepek, bukabu, morris, dll), Besuki, Paiton, Madura (samporis, morris, bukabu, karpote, tarnyak, kemloko, kasturi, dll), Jember (NO dan VO), Kayumas, Parang, Magetan, Bondowoso, Beringin, Andong, Kalituri, Selopuro, Kasturi, BAT, dll.
• Peruntukan: Tingwe, Pabrik Rokok, Cerutu dan Kunyah (nyusur/nyinang) 


12. BALI
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Buleleng, Kab. Karangasem, Kab. Gianyar dan Kab. Bangli 
• Nama pasar/varian: Guwang, Bangli, Karangasen
• Konsumsi: Tingwe, Pabrik Rokok dan Kunyah (nyusur, nyinang) 

13. KALIMANTAN UTARA
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Kalimantan Utara
• Nama pasar/varian: Sebatik
• Konsumsi: Tingwe 

14. NUSA TENGGARA BARAT
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Tengah, dan Kab. Lombok Barat
• Nama pasar/varian: Kasturi (Senang dan Suela), Escort, Virgin Lombok, Ampenan, Skot Jamaq, Pender Jorong, Paroke, Bandung, Pender Jahe
• Konsumsi: Tingwe, Pabrik Rokok, Cerutu, Kunyah (nyusur/nyinang) dan Tembakau Pipa. 

15. NUSA TENGGARA TIMUR
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Sumba Barat Daya dan Kab. Ngada
• Nama pasar/varian: Tambolaka dan Bajawa
• Konsumsi: Tingwe, Cerutu, Kunyah (nyusur/nyinang) dan Tembakau Pipa. 

16. SULAWESI SELATAN
• Jenis/varietas: Virginia dan White Burley
• Lokasi: Kab. Maros, Kab. Jeneponto, Kab. Bantaeng, Kab. Bulukumba, Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab. Wajo, Kab. Soppeng, Kab. Barru, Kab. Luwu dan Kab. Enrekang
• Nama pasar/varian: Ico Soppeng, Ico Bone, Ico Bulukumba (mayoritas semuanya olahan menggunakan saus gula aren)
• Konsumsi: Tingwe 

17. GORONTALO
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Pohuwato
• Nama pasar/varian: Tabaku Milu
• Konsumsi: Tingwe 

18. SULAWESI TENGAH
• Jenis/varietas: Virginia
• Lokasi: Kab. Donggala
• Nama pasar/varian: Donggala
• Konsumsi: Tingwe 

19. PAPUA
• Jenis/varietas: Alata (Nicotiana Alata)
• Lokasi: Kab. Jayawijaya
• Nama pasar/varian: Wamena
• Konsumsi: Tingwe 

Negara Maritim sekaligus Agraris dengan 34 provinsi yang tersebar di berbagai pulau, 19 di antaranya menghasilkan tembakau dengan kualitas dan jenis yang beraneka ragam. Tentunya bukan hal yang aneh jika disebut sebagai Negeri Tembakau, terlebih lagi jika mengingat kualitas tembakau Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari berbagai kalangan di mancanegara. Semoga saja kelestariannya bisa terjaga dan bisa terus berkembang di antara kecupan-kecupan mesra para pembencinya, karena sesungguhnya ia bukanlah ciptaan-Nya yang layak dibenci. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TEMBAKAU RAKYAT YANG BERJASA MEMBUAT PETANI BISA BERHAJI

Gambar
Dalam karya monumental Nusantara: History of Indonesia (1959), sejarawan Belanda Bernard Hubertus Maria Vlekk menyebut tanaman tembakau pertama kali dikenalkan di Asia lewat orang-orang Spanyol yang singgah di Filipina pada abad ke-16. Lambat laun, tembakau pun tiba di wilayah Nusantara dan mulai ditanam secara sporadis pada permulaan tahun 1600-an. Tak butuh waktu lama sampai komoditas ini menjadi populer sehingga timbul upaya monopoli oleh Kompeni di tahun 1626. Di saat bersamaan, kebiasaan mengisap lintingan tembakau yang disulut ujungnya sudah menjadi fenomena kebudayaan di kalangan elite lokal. Merokok dianggap dapat menunjukan status sosial. Menurut catatan duta VOC di Jawa abad 17 yang dikumpulkan Amen Budiman dan Onghokham dalam Rokok Kretek: Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara (1987), Kesultanan Mataram merupakan lingkungan yang cukup bersahabat dengan kretek. Oleh beberapa orang utusan VOC, Sultan Agung dan Sunan Amangkurat I digamba
Baca selengkapnya

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

Gambar
A. Kenali komponen • Tembakau Lauk Komponen utama ini haruslah tembakau yang memiliki kadar nikotin tinggi dan rasa yang kuat. Warna, bentuk rajangan dan karakter hisapan tidak jadi masalah, yang penting adalah rasa contoh : Temanggung dan Madura • Tembakau Nasi Komponen ini berisi tembakau yang ringan dengan warna yang cerah serta rajangan yang lembut. Karakter hisapan dipilih yang ringan dengan kadar nikotin rendah contoh : darmawangi, tanjung sari, besuki, paiton, dll • Tembakau Body/Bobot/Tonase Komponen ini hampir sama dengan tembakau nasi hanya saja pilihlah yang hampir tipis atau tidak ada rasanya karena komponen ini hanya akan menjadi pengisi bobot saat packing contoh : weleri, karangawen, sawah Temanggung Komponen-komponen di atas bisa disesuaikan dengan selera, misal: 2 lauk, 1 nasi dan 1 bodi. B. Peracikan Cacah semua komponen tembakau yang akan dicampurkan, bisa menggunakan tangan, gunting atau mesin (lebih disarankan menggunakan tangan). Jangan terla
Baca selengkapnya

TEMBAKAU SRINTHIL

Gambar
Tembakau Srinthil adalah tembakau asli dan khas dari tanah Temanggung terutama dari lereng gunung Sumbing, yang mana merupakan primadona semua tembakau. Berdasarkan indikasi geografi yg disahkan oleh KEMENKUMHAM tahun 2013, petani tidak bisa merekayasa / mengolah tembakau menjadi srinthil. Namanya tidak hanya tenar di dalam negeri, bahkan sampai ke mancanegara sana. Kandungan nikotin yang tinggi disertai dengan rasa dan aroma yang kuat, tembakau ini menjadi buruan banyak orang, terlebih pabrikan rokok papan atas yang konon menggunakan Srinthil sebagai tembakau lauknya, bagaimana tidak, 1 Kg Srinthil bisa digunakan untuk "membumbui" 100 Kg tembakau rokok. Faktor potensi menjadi srinthil: 1. Geografis 2. Varietas bibit 3. Perawatan budidaya 3. Perawatan pasca panen 4. Panen 5. Waktu musim (dengan patokan pranata mangsa) DAUN Ciri daun yang akan/bisa menjadi Srinthil berwarna kuning dan penuh dengan bintik coklat, yang dalam waktu dua hari bintik coklat
Baca selengkapnya