Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

CARA MEMBUAT BLEND / CAMPURAN TEMBAKAU

Gambar
A. Kenali komponen • Tembakau Lauk Komponen utama ini haruslah tembakau yang memiliki kadar nikotin tinggi dan rasa yang kuat. Warna, bentuk rajangan dan karakter hisapan tidak jadi masalah, yang penting adalah rasa contoh : Temanggung dan Madura • Tembakau Nasi Komponen ini berisi tembakau yang ringan dengan warna yang cerah serta rajangan yang lembut. Karakter hisapan dipilih yang ringan dengan kadar nikotin rendah contoh : darmawangi, tanjung sari, besuki, paiton, dll • Tembakau Body/Bobot/Tonase Komponen ini hampir sama dengan tembakau nasi hanya saja pilihlah yang hampir tipis atau tidak ada rasanya karena komponen ini hanya akan menjadi pengisi bobot saat packing contoh : weleri, karangawen, sawah Temanggung Komponen-komponen di atas bisa disesuaikan dengan selera, misal: 2 lauk, 1 nasi dan 1 bodi. B. Peracikan Cacah semua komponen tembakau yang akan dicampurkan, bisa menggunakan tangan, gunting atau mesin (lebih disarankan menggunakan tangan). Jangan terla

MELINTING BIKIN PUSING?

Gambar
Sebuah hipotesa dari kami, selamat membaca dan mencerna. Tingwe atau Linting Dhewe merupakan sebuah aktivitas mencari kenikmatan dari sejumput tembakau yang dilinting menggunakan kertas khusus tembakau lalu kemudian ditaburi berbagai bumbu seperti cengkeh, kelembak, kemenyan atau yang lainnya. Dalam beberapa kasus, banyak para pelinting pemula yang mengeluhkan pusing bahkan sampai mual saat pertama kali melinting. Rata-rata mereka mengira tembakau yang dilinting tidak cocok atau bahkan dicampur dengan bahan kimia. Padahal. Sama seperti alkohol, tiap-tiap manusia memiliki toleransi terhadap nikotin yang berbeda-beda. Jika toleransinya tinggi, maka rasa pusing tersebut tidak akan terasa, begitu pula sebaliknya. Lalu, kenapa bisa pusing? Nikotin adalah senyawa yang terdapat dalam daun tembakau. Saat nikotin masuk ke dalam tubuh, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang mana menyebabkan rasa rileks, damai serta bahagia. Tapi, jika dosis atau kadar nikotin yang ma

TINGWE LEBIH MURAH (?)

Gambar
Tingwe, merupakan singkatan dari kata Linting Dhewe yang dalam bahasa Indonesia diartikan Melinting Sendiri. Sebuah tradisi yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum rokok pabrikan merajalela di Indonesia. Fenomena terbaru yang terjadi sekarang ini adalah kembali merebaknya para pelinting tembakau yang disebabkan oleh naiknya cukai dan berimbas pada naiknya harga rokok di pasaran. Hal tersebut ternyata bukan menjadi masalah untuk para perokok di negeri dengan tanah kaya raya akan unsur hara nan subur sehingga bisa menghasilkan berbagai tembakau dengan kualitas rasa yang bisa diadu dengan rokom pabrikan. Banyak alasan diutarakan para pelinting baru, mulai dari rasa yang jauh lebih nikmat, sensasi melinting yang ternyata mengasyikkan sampai dinilain jauh lebih murah, bahkan ada kalimat "semahal apapun tembakau, tetap mahal rokok!". Apakah itu benar? Mari kita buktikan. 1 ons = 100 gram Patoklah harga tembakau linting termahal per 1 ons adalah 60.000 rupiah

TEMBAKAU TEMANGGUNG + CENGKEH (?)

Gambar
Tembakau Temanggung merupakan salah satu primadona di dunia tembakau Indonesia, bahkan mungkin di dunia. Bukan cuma karena harganya saja yang terbilang tinggi, tapi ada rasa dan kualitas yang ditawarkan di baliknya. Dimulai dari masa panen, petani memilih dengan teliti daun yang sehat dan berkualitas baik untuk kemudian dirajang untuk menjadi lembutan (bahasa lain dari tembakau Tingwe), karena pada dasarnya tembakau Temanggung yang kelas Tingwe dan kelas Pabrik memiliki perbedaan pada rajangan dan penambahan gula. Jika tembakau lembutan tidak menggunakan gula, berbeda dengan tembakau pabrikan yang notabene menggunakan gula untuk menambah berat timbangan pada saat proses penerimaan oleh pihak pabrik. Setelah tembakau dipanen, daun didiamkan selama beberapa hari agar bisa lemas dan "matang". Ciri-ciri daun tembakau yang sudah matang berwarna kuning/cokelat cerah dengan aroma yang harum. Setelah tembakau matang, proses perajangan dimulai yang mana pada umumnya

CENGKEH

Gambar
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman asli Indonesia yang menjadi incaran bangsa Eropa selama berabad-abad lamanya untuk dijadikan bumbu masakan. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 3 abad negara ini "dikangkangi" oleh penjajah yang ingin menguasai rempah-rempah dan hasil alam lainnya untuk diperjualbelikan di pasar dunia sebagai bumbu masakan dari tanah yang jauh dari benua biru sana. Di dunia tembakau, Penamaan Rokok Kretek sendiri bukan karena rokok tersebut tidak memiliki gabus/filter, nama tersebut diambil dari bunyi cengkeh ketika terbakar yang menimbulkan suara "kretek, kretek, kretek". Bahan utamanya adalah tembakau dan cengkeh serta tambahan rempah lainnya berupa kemukus, bunga lawang, pala, kayu manis, dan lainnya untuk menambah cita rasa gulungan tembakau tersebut. Cengkeh menjadi salah satu bumbu rokok, baik rokok kretek pabrikan (SKT dan SKM) maupun rokok tingwe. Cengkeh yang digunakan umumnya berusia di atas 5 tahun pasca panen

KENAPA TEMBAKAU TEMANGGUNG?

Gambar
Temanggung, Kota Tembakau. Penghasil tembakau dengan kualitas terbaik untuk industri rokok kretek di Indonesia. Bukan cuma untuk rokok pabrik, untuk tingwe pun sudah dikenal perlahan-lahan oleh para pelinting yang berada di luar Temanggung. Namun, mayoritas dari mereka kurang begitu paham akan "seperti apa tembakau Temanggung itu?". Berikut ini penjabaran dari tembakau Temanggung yang termasyhur itu. Setiap tahunnya gudang-gudang milik perusahaan raksasa rokok kretek membuka pintunya lebar-lebar untuk para petani hingga pengepul yang membawa hasil perjuangan mereka selama berbulan-bulan untuk menghasilkan "daun kehidupan" berkualitas baik sehingga layak ditukar dengan rupiah agar bisa dipakai untuk membuat asap dapur terus mengepul. Bukan hanya pabrik-pabrik rokok saja yang membuka pintu gudang mereka dengan lebar. Para bakul hingga pengepul tembakau "lembutan"/ lintingan pun ikut bersuka cita merayakan hasil-hasil "Bumi Phala" ya

TIGA AREA TANAM TEMBAKAU TEMANGGUNG

Gambar
Kabupaten Temanggung terletak di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang di utara, Wonosobo di Barat, Magelang di Selatan dan Ambarawa di Timur. Kontur tanah khas dataran tinggi dengan gunung gemunung yang menjulan antara lain Sindoro, Sumbing dan Prau. Tembakau adalah komoditas terbesar dan terkenal dari Temanggung. Karena kualitas rasa dab karakternya, berbagai pabrik rokok di Indonesia menggunakan tembakau Temanggung sebagai "bumbu" atau lebih dikenal dengan nama Tembakau Lauk. Tak heran, harganya pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan tembakau daerah lainnya yang digunakan dalam industri rokok kretek di Indonesia. Pada umumnya, bibit yang digunakan oleh para petani adalah Kemloko, Genjah, Gober, BAT dan Mantili. Masa awal tanam umumnya dimulai dari bulan Maret/April untuk kemudian dipanen pada bulan Agustus. Gunung Sindoro dan Sumbing memiliki beberapa area tanam tembakau sebagai berikut: 1. LAMSI/LAMSIE (LAM=Gunung; SIE=Selatan) A

TEMBAKAU SRINTHIL

Gambar
Tembakau Srinthil adalah tembakau asli dan khas dari tanah Temanggung terutama dari lereng gunung Sumbing, yang mana merupakan primadona semua tembakau. Berdasarkan indikasi geografi yg disahkan oleh KEMENKUMHAM tahun 2013, petani tidak bisa merekayasa / mengolah tembakau menjadi srinthil. Namanya tidak hanya tenar di dalam negeri, bahkan sampai ke mancanegara sana. Kandungan nikotin yang tinggi disertai dengan rasa dan aroma yang kuat, tembakau ini menjadi buruan banyak orang, terlebih pabrikan rokok papan atas yang konon menggunakan Srinthil sebagai tembakau lauknya, bagaimana tidak, 1 Kg Srinthil bisa digunakan untuk "membumbui" 100 Kg tembakau rokok. Faktor potensi menjadi srinthil: 1. Geografis 2. Varietas bibit 3. Perawatan budidaya 3. Perawatan pasca panen 4. Panen 5. Waktu musim (dengan patokan pranata mangsa) DAUN Ciri daun yang akan/bisa menjadi Srinthil berwarna kuning dan penuh dengan bintik coklat, yang dalam waktu dua hari bintik coklat